1/04/2016

Cara Membuat Treatment dan Naskah Film Dokumenter Sesuai Riset dan Berdasatkan Kisah Nyata.

Pak Kadiyono Narasumber di Project Film Dokumenter 2016


Treatment dan Naskah Film Dokumenter Ini saya Buat Sesuai Dengan Kisah Nyata Melalui sebuah Riset. Dan Masih Dalam Tahap Produksi. Mengambil Lokasi Asli Di Kec Boja. Kab Kendal. Prov Jawa Tengah.
kondisi Rumah Pak Kadiyono

TREATMENT
Menelusuri Kisah Hidupnya Pak Kadiono. lulusan program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo. Sebelumnya, beliau memperoleh gelar sarjana Strata-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Tapi mengapa beliau Masih bertahan dengan profesi sebagai penambal Ban. Dalam kehidupan yang hanya cukup untuk hidup kenapa masih mau berfikir untuk membuat Sekolah SLB, Padahal Tidak ada Penghasilkan yang Bisa di Andalkan, Juga Harus Mempertaruhkan Kesejahteraan Keluaganya demi SLB.
Sosok Seorang tambal Ban Yang Luar Biasa, tidak seperti penambal ban pada umumnya yang Cuma cukup Untuk menafkahi keluarganya. Tapi pak kadiyono masih mau Peduli dengan pendidikan, Memikirkan Orang Lain Supaya Bisa mengejar Mimpinya meski dalam Keterbatasan, dan juga tidak Cuma memikirkan keluarganya saja. Sebuah cerminan yang sangat mengisnpirasi. Sesuai dengan tujuan yang sudah di uraikan di atas, dalam menyajikan serentetan jalan kisah hidupnya Pak Kadiyono akan diolah. Urutan sekuen hasil akhir dokumentasi tersebut adalahs ebagai berikut:
1.     Logo, mempersembahkan
2.     Suasana Alam, Kota, aktifitas Masyarakat Boja dan pak kadiyono menabal Ban.
Judul :    
3.     Kehidupan Pak kadiyono di Tengah Keluarga;
4.     wawancara Pak kadiyono Tentang Kehidupan Kesehariannya;
5.     Suasana dan kondisi Sekolah SLB;
6.     pendapat Guru SLB tentangKegiatan SLB dan Pandangan tentang Pak Kadiyono;
7.     Kegiatan pembelajaran SLB;
8.     Pendapat Orang Tua Siswa tentang SLB dan Pandangan tentang Pak Kadiyono;
9.     Suasana dan aktifitas Pak Kadiyono di Tempat dia Bekerja sebagai Tukang Tambal Ban;
10.   Ketiga Anaknya Pulang berjabat Tangan dengan Pak Kadiyono di Tempat Bekerjanya, Anak yang Pertama Menemani Pak Kadiyono menunggu pelangan;
11.   Wawancara Anak Pak Kadiyono Tentang Bapaknya yang Berprofesi sebagai tukang tambal Ban, dan apa yang bias di banggakan punya seorang Bapak seperti Pak Kadiyono;
12.   AktifitasIstri Pak Kadiyono di Tempat Kerjanya dan pulang Mengantarkan Makan Siang;
13.    Wawancara Istri Pak Kadiyono Tentang Perjuangan Suaminya, awal ketemu pak Kadiyono dan apakah menerima dan mendukung pak kadiyono sebagai tukang tambal ban;
14.    Bagaimana Sikap Istri Terhadap Pak Kadiyono. Terus Pesan dan Kesan Apa yang Mau Pak Kadiyono sampaikan Untuk Teman-teman, masyarakat dan Mahasiswa.;
15.    Memperlihatkan Pak Kadiyonosebagai Tukang Tambal Ban dan saat mengajar di SLB kemudian memperlihatkan Foto-foto pada saat Beliau di wisuda dan Media-media masa yang meliputnya. Sekuen ini di letakkan pada bagian akhir untuk menunjukkan betapa semangat Pak Budiyono yang tetap membara, dan hal ini penting untuk mendorong Anak Muda, khususnya para Mahasiswa untuk meningkatkan semangat, tekad dan keuletannya melakukan sesuatu hal yang luar biasa untuk orang lain.
10. CLOSING PROGRAM. CREDIT TITTLE.    


NASKAH
SC
VIDEO
AUDIO

OPENING ANIMASI

1
TEASERT

1.      Patung kawedanan boja
2.      Pemandangan Kota Boja dan sekitar Boja.
3.      Rutinitas Masyarakat
4.      Hirup pikuk Kota
5.      Pak kadiyono menambal Ban




BACKSOUND Musik Klasik

NARASI :

Kota Boja adalah Kota Kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Salah satu daerah dataran tinggi yang menyebabkan daerah ini tetap menyajikan suasana Alam yang Asri dengan memberikan Hawa Segar.

Di tengah Deraan Rutinitas dan Aktifitas Masyarakatnya Terkadang Kita lupa bahwa ada se-seorang yang Luar Biasa di balik kota kecil ini, Mendedikasikan hidupnya untuk selalu mengabdi tanpa ada pamrih.


TITTLE JUDUL

2
EXT. DEPAN RUMAH. PAGI

Tampak suasana sepi di depan rumah. Kemudian muncul pak kadiono mengeluarkan sepeda motor Bersejarahnya untuk mengantarkan anak-anaknya berangkat sekolah dan Istri yang juga mempersiapkan bergegas pergi ke tempat di mana dia bekerja.

NARASI :
Pagi Ini pak Kadiyono Melakukan Rutinitasnya sebagai kepala keluarga pada Umumnya, tanggung jawabnya sebagai Bapak Bagi anak-anaknya begitu besar, setiap pagi pak Kadiyono mengantarkan ketiga anaknya berangkat ke sekolah dengan motor Bersejarahnya. Dan melakoni Tanggung Jawabnya pula sebagai Seorang Guru.

Pak Kadiyono :
Bapak Mangkat Sek Buk.

Istri Pak Kadiyono:
Iyo pak Ati-ati (Ibu Berjabat Tangan pak kadiyono dengan ke 3 Anaknya dan melambaikan Tangan Kemudian Menutup dan mengunci pintu untuk berangkat bekerja)

3
WAWANCARA PAK KADIYONO
Cuplikan Kegiatannya.
PERTANYAAN :
Menceritakan Kehidupan Sehari-hari Pak Kadiyono.
4
EXT. MENJEMPUT ANAK SLB. PAGI

Pak kadiyono menjemput anak-anak berkebutuhan kusus untuk berangkat Sekolah satu-persatu.
NARASI :
Setelah mengantarkan anaknya Pak Kadiyono Menjemput Bola Beberapa anak Berkebutuhan Khusus ini untuk berangkat Ke sekolah. Sebenarnya semua dari faktor Orang Tuanya masing-masing, Ada yang Mau mengantarkan anaknya sampai menunggu kegiatan mengajar selesai, ada pula orang tua yang memiliki kesibukan sehingga Anaknya Perlu di Jemput supaya bisa mengikuti pelajaran. Semua butuh ekstra Kesabaran Memang. Tapi tantangan ini menjadi hal yang biasa bagi pak kadiyono untuk menghadapinya.

5
EXT. SEKOLAH SLB. PAGI HARI

Pak kadiyono mengendarai Motor Bersejarahnya menuju SLB, kemudian Memperlihatkan Suasana SLB Gedungnya dan pada saat Murid-murinya datang lalu pak kadiyono masuk ke Kelas Untuk Memulai Kegiatan Pembelajaran



Pak Kadiyono : Selamat Pagi Anak-anak (dengan penuh keceriaan) lalu mengajak anak-anak untuk berdoa dan menyanyi Bersama lagu Indonesia Raya.

NARASI :
Inilah Pak Kadiyono Usianya Sekitar 46 Tahun. Setiap hari pak kadiyono mengajar di tempat ini. Ini adalah sekolah Luar Biasa (SLB) Hasil inisiatif beliau bersama rekan-rekannya yang Di Beri Nama Insan Bangsa Plus, gedungnya pun masih menumpang sebuah gedung milik taman pendidikan Qur’an (TPQ). Sudah ada sekitar 23 anak menyandang Disabilitas yang belajar di sini. Bahkan Hampir Tidak ada fasilitas yang memadai.

6
WAWANCARA GURU SLB

Rutinitas Pembelajaran SLB dan
Melihatkan Pak Kadiono Mengajar

PERTANYAAN :
pendapat Guru SLB tentang Kegiatan SLB,Kenapa Mau mengajar di sini dan Pandangan tentang Pak Budiyono.

7
WAWANCARA ORANG TUA MURID DENGAN MEMANGKU ANAKNYA.

Memperliahtkan Orang Tua Murid Yang Tersenyum Bahagia Melihat Anak-anaknya Bahagia di tengah Keterbatasan Mereka.
NARASI :
Pak kadiyono tidak ingin Warga memandang sebelah mata sekolah bagi anak berkebutuhan Khusus, karena menurutnya mereka memiliki hak yang sama seperti halnya pada anak-anak Normal Lainnya.


PERTANYAAN :
Pendapat Orang Tua Murid tentang Kegiatan SLB, Kenapa Menyekolahkan Anaknya di Sini, dan Pandangan Tentang Pak Kadiyono

NARASI :
Sekolah Ini memang di peruntukan bagi anak-anak berkebutuhan Khusus secara Gratis. tujuannya sederhana, tidak mau membebani orang tuanya yang sudah memiliki banyak beban untuk mengasuh dan membina mereka anak-anak berkebutuhan khusus. Sudah mau mempercayakan sekolah ini saja sudah begitu sangat bersyukur.

8
WAWANCARA PAK KADIYONO

Memperlihatkan Guru-Guru SLB yang sedang Mengajar dan cuplikan saat Pak Kadiyono Mencari Sumbangan Ke Orang-orang Untuk Membayar Guru.
PERTANYAAN :
Kenapa Pak Kadiyono mau Berfikir Keras Untuk Sekolah SLB, Bagaimana Caranya Pak Kadiyono Memberikan Upah kepada Guru-guru SLB itu.

NARASI :
Ya.. Semua di lakukan secara Sukarela, Kegusaran melihat situasi yang ada rasanya tidak lagi bisa di bendung untuk tidak melakukan apa-apa.
Secercah harapan pak kadiyono kepada pemerintah Di Negri Ini, supaya bisa memberikan Ruang dan Fasilitas untuk mendukung sekolah SLB ini. Dan juga menyejahterakan nasib para Guru, Terutama Guru SLB.

9
EXT. JALAN. SIANG

Suasana dan aktifitas Pak Kadiyono membuka Lapak Tambal Bannya Sebagai Tempat Asli Profesinya.

NARASI :
setelah mengajar pak kadiyono berutinitas Seperti Biasa, Berprofesi Sebagai Penambal Ban. Lapak tambal bannya hanya bedeng sederhana di pinggir jalan. Sepintas tak ada yang istimewa namun usaha tambal ban inilah yang mengantarkanya bersekolah hingga perguruan tinggi.

10
WAWANCARA ANAK PAK KADIYONO

Ketiga Anaknya Pulang Bersama bercanda-canda di trotoar Jalan. Kemudian berjabat Tangan dengan Pak Kadiyono di Tempat Bekerjanya, Anak yang Pertama Menemani Pak Kadiyono menunggu pelangan

NARASI :
Inilah Putra Putri Pak Kadiyono. Anak Pertamanya Bernama ..... Berusia 12 Tahun dan Masih kelas 1 Smp. yang Kedua Bernama ..... Masih Berusia 8 Tahun Kelas 3 SD, yang Terakhir Namanya ...... Baru berusia 7 Tahun masih kelas 1 SD. Merekalah harapan besar bagi pak kadiyono.

PERTANYAAN :
Tentang Bapaknya yang Berprofesi sebagai tukang tambal Ban, dan apa yang bisa di banggakan punya seorang Bapak seperti Pak Kadiyono.


11
WAWANCARA PAK KADIYONO

Pak Kadiyono beraktifitas menabal ban dan melayani pelangannya dengan penuh kesabaran.
PERTANYAAN :
Apa Harapannya Pak Kadiyono Terhadap Masa Depan Anak-anaknya, Bagaimana Ceritannya Pak Kadiyono Bisa Begelar S2.?

12
INT. KANTOR ISTRI PAK KADIYONO. SIANG

Aktifitas Istri Pak Kadiyono di Tempat Kerjanya, Kemudian pulang untuk beli makan siang dan Mengantarkan Makan Siang itu untuk pak kadiyono dan ke 3 anaknya.


NARASI :
Dan Ini Istri Pak Kadiyono. (........) Namanya. Dia bekerja Di sini sudah hampir Satu Bulan Yang Lalu, beliau Bekerja Di sini Juga atas inisiatifnya sendiri. Jam Istirahat Sudah Tiba, Seperti biasa Dia Ke Warung Makan untuk membeli lauk Untuk Suami Tercintanya dan ke 3 Buah Hatinya.

13
WAWANCARA ISTRI PAK KADIYONO
PERTANYAAN :
Tentang Perjuangan Suaminya, awal ketemu pak Kadiyono dan apakah menerima dan mendukung pak kadiyono sebagai tukang tambal ban

NARASI :
Berbahagia itu sederhana, tak perlu menunggu menjadi kaya raya atau mengenakan mahkota raja. jika mau, semua orang bisa berbahagia saat ini juga. Inilah kesederhanaan yang di Jalani Oleh Keluarga Kecil Pak Kadiyono.

14
WAWANCARA PAK KADIYONO
Memperlihatkan Pak Kadiyono sebagai Tukang Tambal Ban dan  saat mengajar di SLB kemudian memperlihatkan Foto-foto pada saat Beliau di wisuda dan Media-media masa yang meliputnya. Sekuen ini diletakkan pada bagian akhir untuk menunjukkan betapa semangat Pak Budiyono yang tetap membara, dan hal ini penting untuk mendorong Anak Muda, khususnya para Mahasiswa untuk meningkatkan semangat, tekad dan keuletannya melakukan sesuatu hal yang luar biasa untuk orang lain.

PERTANYAAN :
Bagaimana Sikap Istri Terhadap Pak Kadiyono. Terus Pesan dan Kesan Apa yang Mau Pak Kadiyono sampaikan Untuk Teman-teman, masyarakat dan Mahasiswa.

NARASI :
Optimisme Bukan Teori Bukan Juga kata-kata Tinggi, Dia Tunjukan dengan Usaha Di buktikan Dengan Karya Nyata. Pak kadiyono salah satu orang yang luar biasa. Bahwa dia kuliyah tidak untuk mencari sebuah Gelar,  tapi untuk terus Belajar menuntut Ilmu seperti apa kata pepatah Bilang.
“Tuntutlah Ilmu sampai ke Negri Cina”.

15
CLOSING PROGRAM

CREDIT TITTLE


Klik Di sini Kalau Kalian Mau Belajar, Selamat Menjadi Film Maker.

Tidak ada komentar: