Pak Kadiyono Narasumber di Project Film Dokumenter 2016 |
Treatment dan Naskah Film
Dokumenter Ini saya Buat Sesuai Dengan Kisah Nyata Melalui sebuah Riset. Dan
Masih Dalam Tahap Produksi. Mengambil Lokasi Asli Di Kec Boja. Kab Kendal. Prov
Jawa Tengah.
TREATMENT
Menelusuri Kisah Hidupnya Pak Kadiono. lulusan program
pascasarjana Universitas Muhammadiyah Solo. Sebelumnya, beliau memperoleh gelar
sarjana Strata-1 dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang. Tapi mengapa beliau
Masih bertahan dengan profesi sebagai penambal Ban. Dalam kehidupan yang hanya cukup
untuk hidup kenapa masih mau berfikir untuk membuat Sekolah SLB, Padahal Tidak ada
Penghasilkan yang Bisa di Andalkan, Juga Harus Mempertaruhkan Kesejahteraan Keluaganya
demi SLB.
Sosok Seorang tambal
Ban Yang Luar Biasa, tidak seperti penambal ban pada umumnya yang Cuma cukup Untuk
menafkahi keluarganya. Tapi pak kadiyono masih mau Peduli dengan pendidikan,
Memikirkan Orang Lain Supaya Bisa mengejar Mimpinya meski dalam Keterbatasan,
dan juga tidak Cuma memikirkan keluarganya saja. Sebuah cerminan yang sangat mengisnpirasi.
Sesuai dengan tujuan yang sudah di uraikan di atas, dalam menyajikan
serentetan jalan kisah hidupnya Pak Kadiyono akan diolah. Urutan sekuen hasil akhir
dokumentasi tersebut adalahs ebagai berikut:
1.
Logo, mempersembahkan
2.
Suasana Alam, Kota, aktifitas Masyarakat Boja dan pak kadiyono menabal Ban.
Judul :
3.
Kehidupan Pak kadiyono di Tengah Keluarga;
4. wawancara Pak kadiyono Tentang Kehidupan Kesehariannya;
5.
Suasana dan kondisi Sekolah SLB;
6.
pendapat Guru SLB tentangKegiatan SLB dan Pandangan tentang Pak Kadiyono;
7.
Kegiatan pembelajaran SLB;
8. Pendapat Orang Tua Siswa tentang SLB dan Pandangan
tentang Pak Kadiyono;
9.
Suasana dan aktifitas Pak Kadiyono di Tempat dia Bekerja sebagai Tukang Tambal
Ban;
10. Ketiga Anaknya Pulang berjabat Tangan dengan
Pak Kadiyono di Tempat Bekerjanya, Anak yang Pertama Menemani Pak Kadiyono menunggu
pelangan;
11. Wawancara Anak Pak Kadiyono Tentang Bapaknya
yang Berprofesi sebagai tukang tambal Ban, dan apa yang bias di banggakan punya
seorang Bapak seperti Pak Kadiyono;
12. AktifitasIstri Pak Kadiyono di Tempat Kerjanya
dan pulang Mengantarkan Makan Siang;
13. Wawancara Istri Pak Kadiyono Tentang Perjuangan
Suaminya, awal ketemu pak Kadiyono dan apakah menerima dan mendukung pak kadiyono
sebagai tukang tambal ban;
14.
Bagaimana Sikap Istri Terhadap Pak
Kadiyono. Terus Pesan dan Kesan Apa yang Mau Pak Kadiyono sampaikan Untuk Teman-teman,
masyarakat dan Mahasiswa.;
15. Memperlihatkan
Pak Kadiyonosebagai Tukang Tambal Ban dan saat mengajar di SLB kemudian memperlihatkan
Foto-foto pada saat Beliau di wisuda dan Media-media masa yang meliputnya.
Sekuen ini di letakkan pada bagian akhir untuk menunjukkan betapa semangat Pak
Budiyono yang tetap membara, dan hal ini penting untuk mendorong Anak Muda,
khususnya para Mahasiswa untuk meningkatkan semangat, tekad dan keuletannya melakukan
sesuatu hal yang luar biasa untuk orang lain.
10. CLOSING PROGRAM. CREDIT TITTLE.
NASKAH
SC
|
VIDEO
|
AUDIO
|
OPENING ANIMASI
|
||
1
|
TEASERT
1. Patung kawedanan boja
2. Pemandangan Kota Boja
dan sekitar Boja.
3. Rutinitas Masyarakat
4. Hirup pikuk Kota
5. Pak kadiyono menambal
Ban
|
BACKSOUND Musik Klasik
NARASI :
Kota Boja adalah Kota Kecamatan di Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah.
Salah satu daerah dataran tinggi yang menyebabkan
daerah ini tetap menyajikan suasana Alam yang Asri dengan memberikan Hawa
Segar.
Di tengah Deraan Rutinitas dan Aktifitas Masyarakatnya
Terkadang Kita lupa bahwa ada se-seorang yang Luar Biasa di balik kota kecil
ini, Mendedikasikan hidupnya untuk selalu mengabdi tanpa ada pamrih.
|
TITTLE JUDUL
|
||
2
|
EXT. DEPAN RUMAH. PAGI
Tampak suasana sepi di depan rumah. Kemudian muncul pak
kadiono mengeluarkan sepeda motor Bersejarahnya untuk mengantarkan
anak-anaknya berangkat sekolah dan Istri yang juga mempersiapkan bergegas
pergi ke tempat di mana dia bekerja.
|
NARASI :
Pagi Ini pak Kadiyono Melakukan Rutinitasnya sebagai
kepala keluarga pada Umumnya, tanggung jawabnya sebagai Bapak Bagi
anak-anaknya begitu besar, setiap pagi pak Kadiyono mengantarkan ketiga
anaknya berangkat ke sekolah dengan motor Bersejarahnya. Dan melakoni
Tanggung Jawabnya pula sebagai Seorang Guru.
Pak Kadiyono :
Bapak Mangkat Sek Buk.
Istri Pak Kadiyono:
Iyo pak Ati-ati (Ibu Berjabat Tangan pak kadiyono
dengan ke 3 Anaknya dan melambaikan Tangan Kemudian Menutup dan mengunci
pintu untuk berangkat bekerja)
|
3
|
WAWANCARA PAK KADIYONO
Cuplikan Kegiatannya.
|
PERTANYAAN :
Menceritakan Kehidupan Sehari-hari Pak Kadiyono.
|
4
|
EXT. MENJEMPUT ANAK SLB. PAGI
Pak kadiyono menjemput anak-anak berkebutuhan kusus
untuk berangkat Sekolah satu-persatu.
|
NARASI :
Setelah mengantarkan anaknya Pak Kadiyono Menjemput
Bola Beberapa anak Berkebutuhan Khusus ini untuk berangkat Ke sekolah.
Sebenarnya semua dari faktor Orang Tuanya masing-masing, Ada yang Mau
mengantarkan anaknya sampai menunggu kegiatan mengajar selesai, ada pula
orang tua yang memiliki kesibukan sehingga Anaknya Perlu di Jemput supaya
bisa mengikuti pelajaran. Semua butuh ekstra Kesabaran Memang. Tapi tantangan
ini menjadi hal yang biasa bagi pak kadiyono untuk menghadapinya.
|
5
|
EXT. SEKOLAH SLB. PAGI HARI
Pak kadiyono mengendarai Motor Bersejarahnya menuju
SLB, kemudian Memperlihatkan Suasana SLB Gedungnya dan pada saat
Murid-murinya datang lalu pak kadiyono masuk ke Kelas Untuk Memulai Kegiatan
Pembelajaran
|
Pak Kadiyono : Selamat Pagi Anak-anak (dengan penuh
keceriaan) lalu mengajak anak-anak untuk berdoa dan menyanyi Bersama lagu
Indonesia Raya.
NARASI :
Inilah Pak Kadiyono Usianya Sekitar 46 Tahun. Setiap
hari pak kadiyono mengajar di tempat ini. Ini adalah sekolah Luar Biasa (SLB)
Hasil inisiatif beliau bersama rekan-rekannya yang Di Beri Nama Insan Bangsa
Plus, gedungnya pun masih menumpang sebuah gedung milik taman pendidikan
Qur’an (TPQ). Sudah ada sekitar 23 anak menyandang Disabilitas yang belajar
di sini. Bahkan Hampir Tidak ada fasilitas yang memadai.
|
6
|
WAWANCARA GURU SLB
Rutinitas Pembelajaran SLB dan
Melihatkan Pak Kadiono Mengajar
|
PERTANYAAN :
pendapat Guru
SLB tentang Kegiatan SLB,Kenapa Mau mengajar di sini dan Pandangan tentang
Pak Budiyono.
|
7
|
WAWANCARA ORANG TUA MURID DENGAN MEMANGKU ANAKNYA.
Memperliahtkan Orang Tua Murid Yang Tersenyum Bahagia
Melihat Anak-anaknya Bahagia di tengah Keterbatasan Mereka.
|
NARASI :
Pak kadiyono tidak ingin Warga memandang sebelah mata
sekolah bagi anak berkebutuhan Khusus, karena menurutnya mereka memiliki hak
yang sama seperti halnya pada anak-anak Normal Lainnya.
PERTANYAAN :
Pendapat Orang Tua Murid tentang Kegiatan SLB, Kenapa
Menyekolahkan Anaknya di Sini, dan Pandangan Tentang Pak Kadiyono
NARASI :
Sekolah Ini memang di peruntukan bagi anak-anak
berkebutuhan Khusus secara Gratis. tujuannya sederhana, tidak mau membebani
orang tuanya yang sudah memiliki banyak beban untuk mengasuh dan membina
mereka anak-anak berkebutuhan khusus. Sudah mau mempercayakan sekolah ini saja
sudah begitu sangat bersyukur.
|
8
|
WAWANCARA PAK KADIYONO
Memperlihatkan Guru-Guru SLB yang sedang Mengajar dan
cuplikan saat Pak Kadiyono Mencari Sumbangan Ke Orang-orang Untuk Membayar
Guru.
|
PERTANYAAN :
Kenapa Pak Kadiyono mau Berfikir Keras Untuk Sekolah
SLB, Bagaimana Caranya Pak Kadiyono Memberikan Upah kepada Guru-guru SLB itu.
NARASI :
Ya.. Semua di lakukan secara Sukarela, Kegusaran
melihat situasi yang ada rasanya tidak lagi bisa di bendung untuk tidak
melakukan apa-apa.
Secercah harapan pak kadiyono kepada pemerintah Di
Negri Ini, supaya bisa memberikan Ruang dan Fasilitas untuk mendukung sekolah
SLB ini. Dan juga menyejahterakan nasib para Guru, Terutama Guru SLB.
|
9
|
EXT. JALAN. SIANG
Suasana dan
aktifitas Pak Kadiyono membuka Lapak Tambal Bannya Sebagai Tempat Asli
Profesinya.
|
NARASI :
setelah mengajar pak kadiyono berutinitas Seperti
Biasa, Berprofesi Sebagai Penambal Ban. Lapak tambal
bannya hanya bedeng sederhana di pinggir jalan. Sepintas tak ada yang
istimewa namun usaha tambal ban inilah yang mengantarkanya bersekolah hingga
perguruan tinggi.
|
10
|
WAWANCARA ANAK
PAK KADIYONO
Ketiga Anaknya
Pulang Bersama bercanda-canda di trotoar Jalan. Kemudian berjabat Tangan
dengan Pak Kadiyono di Tempat Bekerjanya, Anak yang Pertama Menemani Pak
Kadiyono menunggu pelangan
|
NARASI :
Inilah Putra Putri Pak Kadiyono. Anak Pertamanya
Bernama ..... Berusia 12 Tahun dan Masih kelas 1 Smp. yang Kedua Bernama
..... Masih Berusia 8 Tahun Kelas 3 SD, yang Terakhir Namanya ...... Baru
berusia 7 Tahun masih kelas 1 SD. Merekalah harapan besar bagi pak kadiyono.
PERTANYAAN :
Tentang Bapaknya
yang Berprofesi sebagai tukang tambal Ban, dan apa yang bisa di banggakan
punya seorang Bapak seperti Pak Kadiyono.
|
11
|
WAWANCARA PAK KADIYONO
Pak Kadiyono beraktifitas menabal ban dan melayani
pelangannya dengan penuh kesabaran.
|
PERTANYAAN :
Apa Harapannya Pak Kadiyono Terhadap Masa Depan
Anak-anaknya, Bagaimana Ceritannya Pak Kadiyono Bisa Begelar S2.?
|
12
|
INT. KANTOR ISTRI PAK KADIYONO. SIANG
Aktifitas Istri
Pak Kadiyono di Tempat Kerjanya, Kemudian pulang untuk beli makan siang dan
Mengantarkan Makan Siang itu untuk pak kadiyono dan ke 3 anaknya.
|
NARASI :
Dan Ini Istri Pak Kadiyono. (........) Namanya. Dia
bekerja Di sini sudah hampir Satu Bulan Yang Lalu, beliau Bekerja Di sini
Juga atas inisiatifnya sendiri. Jam Istirahat Sudah Tiba, Seperti biasa Dia
Ke Warung Makan untuk membeli lauk Untuk Suami Tercintanya dan ke 3 Buah
Hatinya.
|
13
|
WAWANCARA ISTRI PAK KADIYONO
|
PERTANYAAN :
Tentang
Perjuangan Suaminya, awal ketemu pak Kadiyono dan apakah menerima dan
mendukung pak kadiyono sebagai tukang tambal ban
NARASI :
Berbahagia itu sederhana, tak perlu menunggu menjadi
kaya raya atau mengenakan mahkota raja. jika mau, semua orang bisa berbahagia
saat ini juga. Inilah kesederhanaan yang di Jalani Oleh Keluarga Kecil Pak
Kadiyono.
|
14
|
WAWANCARA PAK KADIYONO
Memperlihatkan Pak Kadiyono sebagai Tukang Tambal Ban
dan saat mengajar di SLB kemudian
memperlihatkan Foto-foto pada saat Beliau di wisuda dan Media-media masa yang
meliputnya. Sekuen ini diletakkan pada bagian akhir untuk menunjukkan betapa
semangat Pak Budiyono yang tetap membara, dan hal ini penting untuk mendorong
Anak Muda, khususnya para Mahasiswa untuk meningkatkan semangat, tekad dan
keuletannya melakukan sesuatu hal yang luar biasa untuk orang lain.
|
PERTANYAAN :
Bagaimana Sikap
Istri Terhadap Pak Kadiyono. Terus Pesan dan Kesan Apa yang Mau Pak Kadiyono
sampaikan Untuk Teman-teman, masyarakat dan Mahasiswa.
NARASI :
Optimisme Bukan Teori Bukan Juga kata-kata Tinggi, Dia
Tunjukan dengan Usaha Di buktikan Dengan Karya Nyata. Pak kadiyono salah satu
orang yang luar biasa. Bahwa dia kuliyah tidak untuk mencari sebuah
Gelar, tapi untuk terus Belajar
menuntut Ilmu seperti apa kata pepatah Bilang.
“Tuntutlah Ilmu sampai ke Negri Cina”.
|
CLOSING PROGRAM
CREDIT TITTLE
|
Klik Di sini Kalau Kalian Mau Belajar, Selamat Menjadi Film
Maker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar